Selasa, 15 Januari 2019

PERKEMBANGAN DENGAN CARA BERPIKIR


        
A. SEJARAH KAPITALISME

        SEJARAH KAPITALISME dapat ditelusuri kembali kebentuk awal pedagang yang dipratikkandi Eropa Barat selama Abad pertengahan. Sejarah ini mulai berkembang menjadi bentuk modern selama awalperiode pada Protestan Negara Eropa Utara-Barat. Sejak tahun 2000 bidang ke ilmuan “sejarah Kapitalisme telah muncul. Dengan demikian, kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana perdagangan , industry dan alat-alat produksi di kendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar.
           Rasionalisme menyatakan bahwa kebenaran haruslah di tentukan atau didapatkan melalui pembuktian, logika,dan analisis berdasarkan fakta, bukan berasar dari inderawi. Dengan kata lain, orang-orang yang menganut paham ini menegaskan bahwa beberapa prinsip rasional yang ada dalam logika, matematika, etika, dan metafisika pada dasarnya benar. Jadi kita sebagaimana manusia jangan lah mengikuti cara berfikir yang salah, misalnya menurut pendapat para ahli di bidang kesehatan itu beranggapan bahwa dengan memakan atau mengkonsumsi empat sehat sempurna itu menjadikan kita sebagai pribadi yang pandai dan sehat. Namun tak sedikit pula yang berangkapan bahwa menjadi pandai itu tidak haruslah mengkonsumsi atau memakan-makanan yang seimbang, karena pandai itu merupakan kuasa dari Tuhan Yang Maha Esa.
            Manusia sebagai mahluk yang berpikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal, memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, serta berusaha untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
           Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada, kemudian semakin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Kemudian pengetahuan yang didapatnya, terus dikembangkan sehingga manusia sampai saat ini terus berkembang dan akhirnya manusia dapat menciptakan beberapa benda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu di sini kami akan menjelaskan proses berkembangnya pola pikir manusia yang terus berkembang dari zaman ke zaman, dari dahulu sampai sekarang.

B.  Proses Perkembnagan Pola Pikir

           Sejak lahirnya di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui pancaindera. Jadi, pancaindera merupakan alat komunikasi antara alam dengan manusia yang membuahkan pengalaman. Pengalaman itu saat demi saat bertambah, karena manusia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki; apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang telah mengadakan kontak dengan dirinya.
           Perkembangan pola pikir manusia ini dari zaman ke zaman terus berubah bahkan bertambah, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya : 1) Rasa  Ingin Tahu; Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (antroposentris).        
Manusia sebagai mahluk, mempunyai ciri-ciri :
  1. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya. 
  2. Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar. 
  3. Memberikan tanggapan terhadap  rangsangan dari dalam dan dari luar. 
  4. Memiliki potensi berkembang biak. 
  5. Tumbuh dan bergerak. 
  6. Berinteraksi dengan lingkungannya,  
  7. Mati.

          Sesuai dengan ciri manusia pada poin (1), yakni manusia mempunyai otak, maka manusia mulai tumbuh rasa ingin tahunya, rasa ingin tahu ini tidak dimiliki oleh mahluk lain, seperti batu, tanah, sungai dan angin. Sedangkan air dan udara bergerak dari satu tempat ke tempat lain, namun gerakannya itu bukanlah atas kehendaknya sendiri, tetapi akibat dari pengaruh ilmiah yang bersifat kekal.
             Bagaimana halnya dengan mahluk-mahluk seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang? Misalnya daun-daun cenderung mencari sinar matahari atau akar yang cenderung mencari air yang kaya mineral untuk pertumbuhan hidupnya. Kecenderungan semacam ini terus berlangsung sepanjang zaman. Bagaimana halnya dengan binatang yang menunjukkan adanya kehendak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain? Misalnya burung. Burung bergerak dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu keinginan, rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah sutau tempat cukup aman untuk membuat sarang?. Setelah mengadakan eksplorasi, tentu mereka jadi tahu. Itulah pengetahuan dari burung tadi. Burung juga memiliki pengetahuan untuk membuat sarang di atas pohon.
           Bagaimana halnya dengan manusia?. Manusia juga memiliki insting seperti yang dimiliki oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan. Namun manusia memiliki kelebihan yaitu adanya kemampuan berfikir. Dengan kata lain, curiosity-nya tidak idle. Tidak tetap sepanjang zaman. Manusia memiliki rasa ingin tahu yang berkembang, atau kemampuan berfikir. Setelah tahu tentang apanya, mereka ingin tahu bagaiman dan mengapa begitu.
           Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru, sehingga menjadi suatu akumulasi pengetahuan. Rasa ingin tahu manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari, seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing untuk berburu, tetapi juga berkembang sampai pada hal-hal yang menyangkut keindahan.
Rasa ingin tahu semacam ini tidak dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan hanya terbatas pada rasa ingin tahu yang tetap. Yang tidak berubah dari zaman ke zaman. Hewan bergerak dari satu tempat ke tempat lain hanya didorong oleh rasa ingin tahunya yang bersangkutan erat dengan nalurinya saja.
       Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu tampak lebih nyata bahwa manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan mahluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau mahluk lainnya.



DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rasionalisme
http://zuhairistain.blogspot.com/2013/09/proses-perkembangan-pola-pikir-manusia.html?m=1

Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan



KI HAJAR DEWANTARA





Ki Hajar Dewantara sebagai pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Tak heran beliau dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Biodata dan Biografi Ki Hajar Dewantara
Nama Lengkap : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Nama Panggilan : Ki Hadjar Dewantara
Lahir : Yogyakarta, 2 Mei 1889
Wafat : Yogyakarta, 26 April 1959
Agama : Islam
Orang Tua : Pangeran Soerjaningrat (Ayah), Raden Ayu Sandiah (ibu)
Saudara : Soerjopranoto
Istri : Nyi Sutartinah
Anak : Ratih Tarbiyah, Syailendra Wijaya, Bambang Sokawati Dewantara, Asti Wandansari, Subroto Aria Mataram. Sudiro Alimurtolo.

Biografi KI Hajar Dewantara
Beliau merupakan tokoh pendidikan indonesia dan juga seorang pahlawan Indonesia. Mengenai biografi dan profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Beliau sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889, Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari keluarga Bangsawan Ki hajar dewantoro mempunyai nama lain yaitu Swabi Suryaningrat. Banyak buku mengenai Biografi Ki Hajar Dewantara, Ia pertama kali bersekolah di ELS yaitu Sekolah Dasar untuk anak-anak Eropa/Belanda dan juga kaum bangsawan. Selepas dari ELS ia kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA yaitu sekolah yang dibuat untuk pendidikan dokter pribumi di kota Batavia pada masa kolonial Hindia Belanda.

            Pada masa ini Indonesia sering kali di buat lupa akan sejarah lahirnya pendidikan di Indonesia dan mereka sering kali berperilaku local tentang cara-cara mengajarkan pendidikan yang baik dan benar, seakan-seakan kita dibuat bodoh oleh zaman yang terus maju, dikarenakan kurangnya informasi mengenai pendidikan saat ini. Kita seharusnya bisa mencontoh Negara lain misalnya firlandia, china, jepang, dll. Kita harus mencontoh Negara Firlandia, mengapa? Karena pada pengamatan yang dilakukan oleh para peneliti, para Profesor di Negara tersebut tidaklah malu untuk mengajar di Taman Kanak-kanak (TK). Di karenakan para professor tersebut memiliki pola pikir yang sama dengan Ki Hajar Dewantara, jadi di Negara Firlandia sekarang merupakan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia. Sebanarnya pendidikan di Indonesia juga tidaklah kalah jauh dengan Firlandia, akan tetapi yang menyebabkan pendidikan Indonesia semakin terpuruk yaitu dikarenakan adanya pola pikir yang keliru. Di Indonesia para professor untuk mengajar di TK saja mereka sudah merasa malu, beda dengan yang ada di Negara lain yang mau menerima tugas mengajar dimanapun, baik di TK, SD, SMP, ataupun SMA. Itu di karenakan Ki Hajar Dewantara sangatlah berpengaruh bagi pendidikan di Firlandia.

          Di Indonesia masyarakatnya pun sangat kreatif tentang mengolah berbagai makanan, seperti halnya pohon bambu yang bisa di jadikan makanan (rebung), jantung pisang bisa di buat masakan oseng-oseng dan masih banyak lagi. Bahkan kita mempuyai kesenian dan tradisi yang patut kita letarikan dan kita perlihatkan ke Manca Negara, bahwa Indonesia itu kaya akan tradisi, makanan, kesenian, dll. Akan tetapi mereka belum bisa memperkenalkan hingga ke Manca Negara, agar mereka tahu bahwa kualitas di Negara kita tidaklah jauh beda dengan Negara-negara lain.

           Pendidikan Nasional di Indonesia itu lahir dari rasa kemerdekaan  (Independent and Freedom). Menurut cak nun “Pendidikan itu memahami batas-batas/keterbatasan”. Karena manusia merdeka itu yang lahir tidak tergantung pada suatu keterbatasan. Kemerdekaan ada 3 macam (hal-hal) yang berada di makna Undang-Undang Dasar 1945 yaitu:
1.       Berdiri sendiri
2.       Tidak tergantung orang lain
3.       Dapat mengatur diri sendiri

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menambah wawasan pengetahuan kalian dalam mempeloreh informasi di dunia pendidikan saat ini.


Dartar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara